Matakuliah’s Blog

Mata Kuliah Pragmatik

Posted in Uncategorized by matakuliah86 on Januari 28, 2009

Mata Kuliah
Pragmatik

Pragmatik dan Semantik
Pragmatik adalah studi yang menelaah makna ujaran dalam situasi/kondisi sosial
Semantik adalah studi yang menelaah makna kata
Perbedaan pragmatik dan semantik:
– Pragmatik menelaah kata secara eksternal, sedangkan semantik menelaah makna kata secara internal.
– Pragmatik terikat dengan konteks, sedangkan semantik bebas konteks
– Pragmatik menelaah makan yang dimaksudkan penutur, sedangkan semantik menelaah makna sesuai ilmu linguistik
– Pragmatik menelaah makna secara triadis, sedangkan semantik menelaah makna secara diadis.

Tindak Tutur
Tuturan adalah tindak tutur yang dilakukan seorang penutur terhadap mitra tutur.
Macam-macam tuturan:
Lokusi: Tindak tutur yang bertujuan menginformasikan sesuatu (sebagai tindak tutur imperatif yang merupakan pernyataan makna dasar dari konstruksi imperatif
Contoh: “Ibu memasak di dapur”
Informasi indeksal: seorang anak memberitahu sesuatu yang sedang dikerjakan oleh ibunya kepada ayahnya, ketika ayahnya menanyakan keberadaan ibunya.
Ilokusi: Tindak tutur yang bertujuan menginformasikan sesuatu dan mempengaruhi mitra tutur (maksud yang disampaikan penutur)
Contoh: “Ujian sudah dekat.”
Informasi indeksal: seorang ayah secara tidak langsung meminta agar anaknya untuk belajar karena ujian sudah dekat
Perlokusi: Tindak tutur yang bertujuan mempengaruhi lawan tutur, sehingga menimbulkan dampak bagi mitra tutur.
Contoh: “Ardi, matikan radio itu! Cepat!”
Informasi indeksal: Tuturan seorang kakak yang merasa terganggu dengan ulah adiknya yang mengeraskan radionya, karena dia lagi belajar. Dampak bagi mitra tutur, dia akan segera mematikan radionya.

Tuturan performatif adalah tuturan yang digunakan ketika sedang melakukan sesuatu
Syarat validitas tuturan performatif:
– Orang yang mengutarakan harus sesuai dengan situasi
– Tindakan yang dilakukan secara sungguh-sungguh oleh penutur dan mitra tutur
– Penutur dan mitra tutur memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu.

4 Jenis Tindak Tutur:
1. Tindak Tutur Langsung: Tindak tutur yang sesuai dengan fungsi kalimat yang membentuknya. (kalimat berita, tanya dan perintah)
Contoh: – “Kapan Andi datang?” (kalimat tanya)
– “Silahkan masuk!” (kalimat perintah)
– Zainul pergi ke kampus (kalimat berita)
Informasi indeksal: Ketiga tuturan di atas merupakan contoh tindak tutur langsung, karena ketiganya dibentuk oleh kalimat yang bersifat informatif, introgatif dan imperatif.

2. Tindak Tutut Tak Langsung: Tindak tutur yang tidak sesuai dengan fungsi kalimat yang membentuknya.
Contoh: – Adik, kok nonton TV terus, berapa nilai ulanganmu kemarin?
– Ya, nanti adek belajar.
Informasi indeksal: Tindak tutur yang disampaikan seorang kakak kepada adiknya, karena sang adik menonton TV terus, sedangkan nilai ujiannya kecil. Secara tidak langsung, sang kakak menyuruh adik belajar.

3. Tindak Tutur Literal: Tindak tutur yang memiliki maksud yang sama dengan kata-kata yang menyusunnya.
Contoh: Bagus, berisik aja terus!
Informasi indeksal: Tindak tutur bernada ironis yang disampaikan oleh seorang dosen ketika mahasiswanya berisik. Bukan berarti dia memuji mahasiswa, akantetapi menyuruh mereka untuk tidak berisik.

4. Tindak Tutur Non-Literal: Tindak tutur yang memiliki maksud yang berlawanan dengan kata-kata yang menyusunnya.
Contoh: Nilai raportmu bagus, ya!
Informasi indeksal: Tindak tutur yang disampaikan seorang ayah kepada anaknya, ketika melihat nilai raport yang diperolehnya bagus.

Preposisi, Implikatur & Entailment
Preposisi: tuturan yang mengandung ada tidaknya kebenaran pada suatu objek
Contoh: segitiga sama kaki memiliki dua jumlah sudut yang sama
Informasi indeksal: Tuturan tersebut, akan diketahui kebenarannya setelah kita melihat gambar segitiga sama kaki dan mengukur jumlah ketiga sudutnya.
Implikatur: tuturan yang muncul akibat adanya inferensi anggapan yang dilatarbelakangi oleh suatu pengetahuan, dan hubungan kalimatnya tidak mutlak.
Contoh: Bapak datang, jangan menangis!
Informasi indeksal: Tuturan tersebut bukan semata-mata menunjukkan bapak datang dari suatu tempat. Namun, karena kebiasaan bapak akan marah bila melihat anaknya menangis.
Entailment: tuturan yang hubungan antarkalimatnya bersifat mutlak atau saling berterima.
Contoh: Andi kehujanan, tubuhnya basah.
Informasi indeksal: Tuturan tersebut merupakan tuturan yang bersifat sebab akibat dan dengan jelas diketahui penyebab tubuh Andi basah, karena dia kehujanan.

Analitis, Kontradiktif & Sintetis
Analitis: kalimat yang kebenarannya terletak pada kata-kata yang menyusunnya
Contoh: Uang adalah alat pembayaran yang sah
Informasi indeksal: kalimat tersebut merupakan suatu definitif yang menyatakan kebenaran makna kata yang menyusun kalimat tersebut.
Kontradiktif: kalimat yang kebenarannya bertentangan dengan makna kata-kata yang menyusunnya.
Contoh: Mata adalah indra pendengar.
Informasi indeksal: susunan kalimat tersebut di atas merupakan kalimat definitif yang menyatakan ketidakbenaran makna kata yang menyusunnya.
Sintetis: kalimat yang kebenarannya terletak pada fakta-fakta di luar bahasa. Kalimat sintetis terbagi menjadi dua: apabila kalimat yang menyusunnya sesuai dengan fakta, maka disebut Sintetis Positif, sedangkan kalimat yang tidak sesuai dengan fakta yang menyusunnya, disebut dengan Sintetis Negatif.
Contoh:
– Taman Ismail Marzuki terletak di Jakarta Selatan (sintetis negatif)
– Chairil Anwar adalah sastrawan angkatan ’45 (sintetis positif)
Informasi indeksal: pada kalimat pertama, faktanya tidak sesuai dengan kenyataan, maka dari itu disebut sintetis negatif. Sedangkan kalimat ke dua, sesuai dengan fakta yang menyusunnya, maka dari itu disebut sintetis positif.

Dieksis
Dieksis: rujukan/merujuk suatu hal yang sudah diberikan atau yang akan diberikan
Contoh:
– Ada dua orang di kebun, mereka sedang menanam ketela.
– Motor adalah alat transportasi yang efisien dibandingkan mobil. Namun saya lebih suka yang kedua daripada yang pertama.

Dalam pragmatik, dieksis dibagi menjadi:
1. Dieksis Orang: Dieksis yang merujuk pada tokoh/pemeran cerita dalam peristiwa bahasa.
Contoh: saya dan Eko menampilkan drama, kita hanya main-main.
2. Dieksis Tempat: dieksis yang merujuk pada lokasi/ruang/tempat.
Contoh: saya pergi ke kampus, di sana anak-anak sudah menunggu.
3. Dieksis Waktu: dieksis yang merujuk pada waktu/jarak
Contoh: kemarin, Arya tidak datang ke kampus.
4. Dieksis Wacana: dieksis yang merujuk pada wacana: anaphora(disebukan terlebih dahulu) & katafora (disebutkan kemudian/setelahnya).
Contoh: – ‘ngeong…, ngeong…, ngeong’ begitu bunyi kucing (anafora)
– Bunyi kucing adalah ‘ngeong…, ngeong…, ngeong’ (katafora)
5. Dieksis Sosial: Dieksis yang mengacu pada kesopanan berbahasa
Contoh: perempuan itu adalah seorang pramuria.

Macam-macam unsur dalam wacana pragmatik
1. Situasi: keadaan
2. Pembicaraan: tokoh sentral
3. Pendengar: tokoh pendamping
4. Tempat: latar/setting
5. Waktu: keadaan saat terjadi
6. Adegan: gerak laku/ucapan
7. Topik: inti pembicaraan
8. Peristiwa: kejadian-kejadian
9. Bentuk amanat: bentuk wacana
10. Kode: bahasa yang digunakan
11. Saluran: wujud komunikasi

TUGAS MATA KULIAH PRAGMATIK

Posted in Uncategorized by matakuliah86 on Januari 28, 2009

TUGAS MATA KULIAH PRAGMATIK

Ahmad Ali
Rudi Priyanto
Reni Anggraeni
Masdiana Daulay

Pilihan Ganda

1. Pragmatik adalah salah satu bidang ilmu yang menelaah…
a. Makna kata b. Makna Ujaran c. Makna Linguistik d. Makna Sebenarnya

2. Tindak tutur yang berfungsi menginformasikan sesuatu, disebut…
a. Lokusi b. Ilokusi c. Perlokusi d. Dilokusi

3. Tindak tutur yang berfungsi menginformasikan sesuatu dengan tujuan agar si pendengar melakukan sesuatu dari informasi tersebut, disebut…
a. Lokusi b. Ilokusi c. Perlokusi d. Dilokusi

4. Selain menginformasikan sesuatu, perlokusi juga berfungsi melakukan sesuatu dan…
a. Mendengar lawan tutur c. Mempengaruhi lawan tutur
b. Mengelabuhi lawan tutur d. Menjebak lawan tutur

5. “Ujian sudah dekat.” Tuturan di atas termasuk dalam contoh …
a. Lokusi b. Ilokusi c. Perlokusi d. Dilokusi

6. Pada soal no. 5, sebenarnya yang ingin dituturkan adalah …
a. Agar mendengarkan tuturan yang disampaikan
b. Agar mempersiapkan diri, belajar untuk menghadapi ujian
c. Agar tidak bermain sampai larut malam
d. Agar mengetahui pelajaran yang akan diujikan

7. Tindak tutur yang memiliki maksud yang sama dengan kata-kata yang menyusunnya, dinamakan tindak tutur …
a. Langsung b. Tak langsung c. Literal d. Non-literal

8. Di bawah ini, yang tak termasuk kalimat tindak tutur langsung adalah, kecuali …
a. Andi berkata: “Adik, bereskan mainanmu!”
b. Andi meminta adik membereskan mainan
c. Andi membereskan mainan adik
d. Andi mengajak adik membereskan maiannya

9. Tindak tutur langsung, adalah tindak tutur yang …
a. Sesuai dengan fungsinya c. Sesuai dengan keadaan
b. Sesuai kalimat d. Sesuai dengan suasana hati

10. Kalimat yang berfungsi menerangkan suatu keadaan, disebut …
a. Kalimat berita c. Kalimat tanya
b. Kalimat perintah d. Kalimat deskriptif

11. “Silahkan masuk!” kalimat di samping merupakan contoh dari …
a. Kalimat berita c. Kalimat tanya
b. Kalimat perintah d. Kalimat deskriptif

12. Fungsi dari kalimat berita adalah …
a. Mencari perhatian publik c. Memberikan informasi objektif
b. Menyeru untuk melakukan sesuatu d. Memberi provokasi terhadap masalah

13. “Buah semangka itu mengandung air”. Tuturan di samping, merupakan salah satu contoh dari …
a. Preposisi b. Implikatur c. Intertainment d. Entailment

14. Contoh kalimat di bawah ini yang bukan termasuk Entailment adalah …
a. + Adik nakal c. + Dedi pulang
– Ayah marah – Pak guru tidak masuk kelas
b. + Wildan membeli daging d. + Ayam berkotak
– Ibu memasak semur – Ilham membuat sarang

15. Tuturan yang muncul akibat adanya inferensi anggapan oleh suatu pengetahuan dinamakan …
a. Preposisi b. Implikatur c. Intertainment d. Entailment

16. “Ali memencet bel. Ila membuka pintu”. Kalimat di samping, merupakan salah satu contoh dari …
a. Preposisi b. Implikatur c. Intertainment d. Entailment

17. Hubungan kedua kalimat pada soal no. 16 bersifat …
a. Seimbang b. Tidak jelas c. Mutlak d. Berseberangan

18. Kalimat yang kebenarannya terletak pada makna kata yang menyusunnya, disebut …
a. Analitis b. Kontradiktif c. Sintetis d. Alegoris

19. “Uang bukan termasuk alat pembayaran”, kalimat di samping adalah contoh dari …
a. Analitis b. Kontradiktif c. Sintetis d. Alegoris

20. “Taman Ismail Marzuki terdapat di Jakarta Pusat”. Contoh di samping termasuk sentesis …
a. Aktif b. Produktifktif c. Negatif d. Positif

Menjodohkan

1. Tokoh pendamping yang terdapat dalam peristiwa bahasa atay wacana
2. Inti pembicaraan dalam cerita
3. Wujud wacana yang disajikan
4. Bahasa yang dipakai dalam seni
5. Kalimat yang kebenarannya terdapat pada kata-kata yang membentuknya
6. Makxim yang menghendaki setiap peserta percakapan menyatakan hal yang sama
7. Mencari makna yang tersembunyi dalam wacana iklan
8. Tuturan yang muncul akibat hubungan yang bersifat mutlak
9. Kalimat yang kebenarannya terletak pada fakta-fakta di luar bahasa
10. Tindak tutur yang sesuai dengan fungsinya

Pilihan jawaban

a. Implikatur iklan
b. Analitis
c. Pendengar
d. Kualitas
e. Kode
f. Topik
g. Bentuk kalimat
h. Tinfak tutur langsung
i. Sintesis

Essay

1. Jelaskan pengertian pragmatik?
2. Apakah perbedaan pragmatik dan semantik? Jelaskan menurut anda!
3. Tuliskan contoh aspek dalam ujaran berikut
Kakak :Dik, ayo!
Adik : Sebentar, kak!
Kakak : Ayo cepat, busnya sudah sampai!
Adik : Iya, adik siap. Ayo naik!
4. Jelaskan dan berikan contoh penuturan performatif!
5. Sebutkan dan jelaskan beberapa macam tuturan!

Teori Sastra

Posted in Semester 3 by matakuliah86 on Januari 26, 2009

Kesusastraan tidak dapat dipisahkan dengan manusia, karena kesusastraan dilahirkan, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan manusia, dan objeknyapun adalah manusia.
(more…)

Sejarah Sastra

Posted in Semester 3 by matakuliah86 on Januari 26, 2009

Sastra merupakan cerminan masyarakat, karena kesusastraan lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, selain juga objek tinjauan dalam sastra merupakan masyarakat beserta latar belakang sosial dan budayanya. (ingat tiga kelompok masyarakat dalam mata kuliah teori sastra: masyarakat pencipta, masyarakat penikmat dan masyarakat pengkaji/kritikus sastra) dengan wilayah kajian berupa: teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra.
(more…)

Menulis

Posted in Semester 3 by matakuliah86 on Januari 26, 2009

Karangan Ilmiyah dan Non-Ilmiyah
Menulis adalah kegiatan mereproduksi buah pikiran orang lain atau argumentasi pribadi dalam bentuk tulisan
(more…)

Membaca

Posted in Semester 3 by matakuliah86 on Januari 26, 2009

Keterampilan Berbahasa

Hubungan menyimak dan membaca
Keterampilan menyimak merupakan dasar atau factor penting bagi kesuksesan seseorang dalam belajar membaca efektif. Membaca hendaknya disertai oleh diskusi (sebelum, selama dan sesudahnya), agar bisa meningkatkan serta memerkaya kosakata, pemahaman umum, serta pemilikan ide-ide cemerlang.
(more…)